Tujuan
Menguji
sifat asam dan basa suatu larutan dengan menggunakan indikator asam dan basa
serta menentukan zat yang dapat digunakan sebagai nindikator.
Alat dan bahan
1. Plate drop / plat tetes, 1 buah
2. Pipet vdrop / pipet tetes
3. Kertas lakmus merah dan biru, phenolphthalein,
bromtimol biru (BTB)
4. Larutan HCl, NaOH, CH3COOH
5. Larutan bunga sepatu
6. Larutan sabun
7. Larutan jeruk nipis
8. Larutan kapur sirih
9. Larutan wortel
10. Larutan air garam
11. Larutan cuka
12. Larutan aki
13. Larutan urea
14. Larutan alkohol
15. Tissue
Landasan teori
A.
Asam
basa yaitu Zat yang memberi warna berbeda dalam
lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah
saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa. Teori
asam basa :
1. Menurut Arrhenius
ê Asam ialah senyawa yang dalam
larutannya dapat menghasilkan ion H+.
ê Basa ialah senyawa yang dalam
larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
2. Menurut Bronsted-Lowry
ê Asam ialah proton donor, sedangkan basa
adalah proton akseptor.
Contoh:
a. HAc(aq) + H2O(l) D
H3O+(aq) + Ac-(aq)
asam basa
asam konjugasi basa konjugasi
HAc dengan
Ac- merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
H3O+
dengan H2O merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
b. H2O(l) + NH3(aq) D
NH4+(aq) + OH-(aq)
asam basa asam konjugasi basa konjugasi
H2O
dengan OH- merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
NH4+
dengan NH3 merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
Pada contoh
di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton donor) dan
sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti ini bersifat
ampiprotik (amfoter).
3. Kertas lakmus
Ada dua
macam kertas lakmus yang biasa digunakan untuk mengenali senyawa asam atau
basa, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
4. Bahan alami (terbuat dari zat warna
alami tumbuhan)
Bahan alami
hanya bisa menunjukkan apakah zat tersebut bersifat asam atau basa, tetapi
tidak dapat menunjukan nilai pH-nya. Contohnya Ekstrak bunga sepatu, ekstrak wortel,
dll.
Cara kerja
·
Percobaan
1
1. Menyiapkan semua alat dan bahan yang
akan digunakan.
2. Mengisi masing masing lubang plate
drop dengan 2 potong kertas lakmus yang
berwarna merah dan biru. Sebanyak 6 lubang,
3. Meneteskan HCl pada potongan kertas
lakmus dilubang 1,
4. Meneteskan larutan CH3COOH
pada potongan kertas lakmus dilubang 2,
5. Meneteskan larutan NaOH pada potongan
kertas loakmus dilubang 3,
6. Meneteskan larutan sabun pada
potongan kertas lakmus dilubang 4,
7. Meneteskan larutan jeruk nipis pada
potongan kertas lakmus dilubang 5,
8. Meneteskan larutan kapur sirih pada
potongn kertas lakmus dilubang 6.
·
Percobaan
2
1. Menyiapkan lubang plate drop yang
sudah bersih. Sebanyak 6 lubang,
2. Mengisi lubang plate drop 1 dengan larutan
HCl, lubang 2 dengan larutan NaOH lubang yang ke 3 dengan menggunakan larutan
CH3COOH, lubang yang ke 4 dengan menggunakan larutan sabun, lubang
ke 5 dengan air jeruk nipis, dan lubang yang ke 6 dengan menggunakan air kapur
sirih.
3. Menambahkan pada masing-masing lubang
dengan 3-5 tetes larutan phenolfphthalien.
·
Percobaan
3
1. Menyiapakan lubang plate drop yang
sudah bersih. Sebanyak 6 lubang,
2. Mengisi lubang plate drop 1 dengan
menggunakan larutan HCl, lubang yang ke 2 dengan larutan NaOH, lubang 3 degan
menggunakan larutan CH3COOH, lubang ke 4 dengan menggunakan larutan
sabun, lubang 5 dengan air jeruk nipis dan lubang yang ke 6 menggunakan air
kapur sirih.
3. Menambahkan masing-masing lubang
dengan 3-5 tetes larutan BTB
·
Percobaan
4
1. Menyiapkan lubang plate drop yang
sedah bersih. Sebanyak 4 lubang,
2. Mengisi lubang plate drop 1 dengan
larutan CH3COOH, lubang 2 dengan larutan NaOH, lubang 3 dengan air
jeruk dan lubang yang ke 4 dengan air kapur sirih
3. Menamabahkan pada kedua larutan
tersebut dengan menggunakan ekstrak mahkota bunga,lalu mengamati perubahannya.
4. Setelah pengamatan selesai mencuci
plate drop
5. Melakukan uji ekstrak yang belum
diuji dengan menggunakan langkah-langkah 1, 2, 3.
Pembahasan
Apabila
kertas lakmus biru dimasukkan ke dalam larutan asam maka akan menjadi merah dan
menunjukan jenis larutan tersebut. Begitu juga dengan kertas lakmus yang
berwarna merah, bila dimasukkan ke dalam larutan basa, akan menjadi biru dan
sebaliknya pula. Tetapi ada beberapa larutan yang bila dicelupkan kertas lakmus
merah warna tetap merah dan bila kertas biru dicelupkan maka warnanya tetap
biru maka, larutan tersebut berjenis larutan netral.
Pertanyaan
ê Pertanyaan table percobaan 1,2,3
1. Larutan manakah yang bersifat asam?
Larutan
yang bersifat asam yaitu larutan HCl, CH3COOH, dan Air jeruk nipis,
2. Larutan manakah yang bersifat basa?
Larutan
yang bersifat basa adalah NaOH,Sabun pons,air kapur sirih
ê Pertanyaan table percobaan 4
1. Ekstrak manakah yang dapat digunakan
sebagai indikator asam-basa?
Ekstrak
yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa yaitu ekstrak yang berasal
dari bahan organic tumbuhan yaitu Bunga kambja putih,Kunyit,Kulit manggis,Bunga
pacar air merah,wortel
2. Apakah yang dapat anda simpulkan?
Setelah
kami melakukan percobaan yang dapat kami simpulkan yaitu
o Dapat mengetahui larutan yang
bersifat asam dengan menggunakan kertas lakmus merah dan biru
o Dapat mengetahui larutan yang
bersifat basa dengan menggunakan kertas lakmus merah dan biru
o Ekstrak yang dapat digunakan sebagai
indikator yaitu ekstrak dari bahan organic tumbuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar