Jumat, 29 November 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA INDIKATOR ASAM DAN BASA



Tujuan
Menguji sifat asam dan basa suatu larutan dengan menggunakan indikator asam dan basa serta menentukan zat yang dapat digunakan sebagai nindikator.
Alat dan bahan
1.    Plate drop / plat tetes, 1 buah
2.    Pipet vdrop / pipet tetes
3.    Kertas lakmus merah dan biru, phenolphthalein, bromtimol biru (BTB)
4.    Larutan HCl, NaOH, CH3COOH
5.    Larutan bunga sepatu
6.    Larutan sabun
7.    Larutan jeruk nipis
8.    Larutan kapur sirih
9.    Larutan wortel
10.     Larutan air garam
11.     Larutan cuka
12.     Larutan aki
13.     Larutan urea
14.     Larutan alkohol
15.     Tissue
Landasan teori
                                  A.         Asam basa yaitu Zat yang memberi warna berbeda dalam  lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa. Teori asam basa :
1.      Menurut Arrhenius
ê Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+.
ê Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
2.      Menurut Bronsted-Lowry
ê Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah proton akseptor.
Contoh:
a.    HAc(aq)  +  H2O(l)   D    H3O+(aq)    +     Ac-(aq)
  asam            basa         asam konjugasi    basa konjugasi
HAc dengan Ac- merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
H3O+ dengan H2O merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
b.    H2O(l)   +   NH3(aq)   D     NH4+(aq)     +     OH-(aq)
 asam              basa              asam konjugasi    basa konjugasi
H2O dengan OH- merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
NH4+ dengan NH3 merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton donor) dan sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik (amfoter).
3.      Kertas lakmus
Ada dua macam kertas lakmus yang biasa digunakan untuk mengenali senyawa asam atau basa, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.
4.      Bahan alami (terbuat dari zat warna alami tumbuhan)
Bahan alami hanya bisa menunjukkan apakah zat tersebut bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat menunjukan nilai pH-nya. Contohnya Ekstrak bunga sepatu, ekstrak wortel, dll.
Cara kerja
·         Percobaan 1
1.    Menyiapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan.
2.    Mengisi masing masing lubang plate drop dengan 2 potong kertas lakmus yang  berwarna merah dan biru. Sebanyak 6 lubang, 
3.    Meneteskan HCl pada potongan kertas lakmus dilubang 1,
4.    Meneteskan larutan CH3COOH pada potongan kertas lakmus dilubang 2,
5.    Meneteskan larutan NaOH pada potongan kertas loakmus dilubang 3,
6.    Meneteskan larutan sabun pada potongan kertas lakmus dilubang 4,  
7.    Meneteskan larutan jeruk nipis pada potongan kertas lakmus dilubang 5,
8.    Meneteskan larutan kapur sirih pada potongn kertas lakmus dilubang 6.
·         Percobaan 2
1.    Menyiapkan lubang plate drop yang sudah bersih. Sebanyak 6 lubang,
2.    Mengisi lubang plate drop 1 dengan larutan HCl, lubang 2 dengan larutan NaOH lubang yang ke 3 dengan menggunakan larutan CH3COOH, lubang yang ke 4 dengan menggunakan larutan sabun, lubang ke 5 dengan air jeruk nipis, dan lubang yang ke 6 dengan menggunakan air kapur sirih.  
3.    Menambahkan pada masing-masing lubang dengan 3-5 tetes larutan phenolfphthalien.
·         Percobaan 3
1.    Menyiapakan lubang plate drop yang sudah bersih. Sebanyak 6 lubang,
2.    Mengisi lubang plate drop 1 dengan menggunakan larutan HCl, lubang yang ke 2 dengan larutan NaOH, lubang 3 degan menggunakan larutan CH3COOH, lubang ke 4 dengan menggunakan larutan sabun, lubang 5 dengan air jeruk nipis dan lubang yang ke 6 menggunakan air kapur sirih.
3.    Menambahkan masing-masing lubang dengan 3-5 tetes larutan BTB
·         Percobaan 4
1.    Menyiapkan lubang plate drop yang sedah bersih. Sebanyak 4 lubang,
2.    Mengisi lubang plate drop 1 dengan larutan CH3COOH, lubang 2 dengan larutan NaOH, lubang 3 dengan air jeruk dan lubang yang ke 4 dengan air kapur sirih
3.    Menamabahkan pada kedua larutan tersebut dengan menggunakan ekstrak mahkota bunga,lalu mengamati perubahannya.
4.    Setelah pengamatan selesai mencuci plate drop  
5.    Melakukan uji ekstrak yang belum diuji dengan menggunakan langkah-langkah 1, 2, 3.
Pembahasan
Apabila kertas lakmus biru dimasukkan ke dalam larutan asam maka akan menjadi merah dan menunjukan jenis larutan tersebut. Begitu juga dengan kertas lakmus yang berwarna merah, bila dimasukkan ke dalam larutan basa, akan menjadi biru dan sebaliknya pula. Tetapi ada beberapa larutan yang bila dicelupkan kertas lakmus merah warna tetap merah dan bila kertas biru dicelupkan maka warnanya tetap biru maka, larutan tersebut berjenis larutan netral.

Pertanyaan
ê Pertanyaan table percobaan 1,2,3
1.      Larutan manakah yang bersifat asam?
Larutan yang bersifat asam yaitu larutan HCl, CH3COOH, dan Air jeruk nipis,
2.      Larutan manakah yang bersifat basa?
Larutan yang bersifat basa adalah NaOH,Sabun pons,air kapur sirih
ê Pertanyaan table percobaan 4
1.       Ekstrak manakah yang dapat digunakan sebagai indikator asam-basa?
Ekstrak yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa yaitu ekstrak yang berasal dari bahan organic tumbuhan yaitu Bunga kambja putih,Kunyit,Kulit manggis,Bunga pacar air merah,wortel
2.       Apakah yang dapat anda simpulkan?
Setelah kami melakukan percobaan yang dapat kami simpulkan yaitu
o  Dapat mengetahui larutan yang bersifat asam dengan menggunakan kertas lakmus merah dan biru
o  Dapat mengetahui larutan yang bersifat basa dengan menggunakan kertas lakmus merah dan biru
o  Ekstrak yang dapat digunakan sebagai indikator yaitu ekstrak dari bahan organic tumbuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar