Jumat, 29 November 2013

Makalah Larutan Penyangga



BAB I
Pendahuluan

A.   Latar Belakang
Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat. Buffer terdiri dari asam lemah dan garam/basa konjugasinya atau basa lemah dan garam/asam konjugasinya.
Sangat banyak penggunaan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari, karena fungsinya yang sangat penting. Salah satu contoh larutan buffer dalam kehidupan sehari-hari adalah buffer dalam air ludah, buffer dalam darah, buffer pada bidang industri farmasi, buffer pada bidang industri pembuatan shampo bayi, dll.
Larutan peyangga dalam darah terdiri dari 3 macam, yaitu larutan penyangga kabonat, larutan peyangga hemoglobin dan larutan peyangga fosfat. Larutan peyangga karbonat dan Larutan peyangga fosfat berfungsi untuk mengontrol dan mengatur pH darah agar tetap stabil. Larutan peyangga hemoglobin berperan dalam proses mengikatan oksigen oleh darah.
Air ludah mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menjaga kerusakan gigi dari kikisan asam-asam yang terbentuk dari sisa-sisa makanan disela-sela gigi yang membusuk.
Larutan penyangga juga banyak digunakan dalam reaksi-reaksi kimia terutama dalam bidang kimia analitis, biokimia, bakteriologi, dan bidang kesehatan. Dalam reaksi-reaksi kimia tersebut dibutuhkan pH yang stabil. Oleh karena itu, dibutuhkan larutan penyangga untuk mempertahankan pH suatu zat.  

B.   Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengaruh larutan penyangga dalam darah?
2.      Mengapa air ludah dapat menjaga kerusakan gigi?
3.      Apa manfaat larutan penyangga pada bidang industri farmasi?
4.      Apa manfaat larutan penyangga pada bidang industri pembuatan shampo bayi?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengaruh larutan penyangga didalam darah,
2.      Mengetahui air ludah dapat menjaga kerusakan gigi,
3.      Mengetahui manfaat larutan penyangga pada bidang industri farmasi,
4.      dan Mengetahui manfaat larutan penyangga pada bidang industri pembuatan shampo bayi.
Bab II
Pembahasan



A.    Larutan Penyangga Dalam Darah
Larutan buffer dalam darah adalah zat yang dapat mempertahankan pH ketika ditambahkan sedikit asam/basa atau ketika di encerkan. Larutan peyangga dalam darah terdiri dari 3 macam, yaitu larutan penyangga karbonat, larutan peyangga hemoglobin dan larutan peyangga fosfat. Larutan peyangga karbonat dan Larutan peyangga fosfat berfungsi untuk mengontrol dan mengatur pH darah agar tetap stabil. Larutan peyangga hemoglobin berperan dalam proses mengikatan oksigen oleh darah.
Buffer dalam darah termasuk buffer asam. Buktinya, jika darah tidak memiliki buffer, maka ketika minum jus jeruk yang kecut, tubuh kita dapat mengalami asidosis (pH darah asam). pH pada plasma darah berada pada pH berkisar 7,3 – 7,4, yaitu dari ion HCO3- dengan ion Na+.  Apabila pH darah lebih dari 7,4 akan mengalami alkalosis, akibatnya terjdi hiperventilasi/ bernapas berlebihan. Apabila pH darah kurang dari 7,3 akan mengalami acidosis akibatnya jantung, ginjal, hati dan pencernaan akan terganggu. Kesetimbangan asam basa darah dikendalikan secara seksama, karena perubahan pH yang sangat kecilpun dapat memberikan efek yang serius terhadap beberapa organ.
Kondisi darah ber-pH asam menunjukkan gejala-gejala berikut:
1.      Kulit tidak bersinar.
2.      Penyakit kaki karena kutu air.
3.      Cepat merasa lelah setelah olahraga ringan dan mengantuk setelah naik bis.
4.      Setelah naik turun tangga terengah-engah.
5.      Gemuk dengan perut buncit.
6.      Lamban bergerak dan lesu.
Tubuh menggunakan 3 mekanisme untuk mengendalikan kesetimbangan asam basa darah :
1.      Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk ammonia. Ginjal memiliki kemampuan untuk merubah jumlah asam atau basa yang dibuang. Yang biasanya berlangsung beberapa hari.
2.      Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah manusia sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu penyangga pH bekerja secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu larutan penyangga, pH yang paling penting dalam darah menggunakan bikarbonat. Bikarbonat suatu komponen basa berada dalam kesetimbangan dengan karbondioksida suatu komponen asam. Jika lebih banyak asam yang masuk kedalam aliran darah maka akan dihasilkan lebih banyak bikarbonat dan lebih sedikit karbondioksida. Jika lebih banyak basa yang masuk kedalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedikir bikarbonat.
3.      Pembuangan karbondioksida, karbondioksida adalah hasil tambahan penting dari metabolisme oksigen dan terus menerus yang dihasilkan oleh sel. Darah membawa karbondioksida keparu-paru dan diparu-paru karbondioksida tersebut dikeluarkan. Pusat pernapasan di otak mengatur jumlah karbondioksida yang dihembuskan dengan mengendalikan kecepatan dan kedalaman pernapasan. Jika pernapasan meningkat, kadar karbondioksida darah meningkat dan darah menjadi lebih asam. Dengan mengatur kecepatan dan kedalaman pernapasan, maka pusat pernapasan dan paru-paru mampu mengatur pH darah menit demi menit. Adanya kelainan pada satu atau lebih mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis/alkalosis.
Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan turunnya pH darah. Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.


B.    Larutan Penyangga Dalam Air Ludah
Air ludah selain berfungsi untuk menjaga kelembaban mulut ternyata berperan sebagai larutan peyangga. Email gigi yang rusak dapat menyebabkan kuman masuk ke dalam gigi. Air ludah dapat mempertahankan pH dalam mulut tetap berada pada kisaran 6,8. Air ludah mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menjaga kerusakan gigi dari kikisan asam-asam yang terbentuk dari sisa-sisa makanan disela-sela gigi yang membusuk.

C.    Larutan Penyangga Pada Bidang Industri Farmasi
Dalam bidang farmasi (obat-obatan) banyak zat aktif yang harus berada dalam keadaan pH stabil. Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aktif tersebut berkurang atau hilang sama sekali. Untuk obat suntik atau obat tetes mata, pH obat-obatan tersebut harus disesuaikan dengan pH cairan tubuh. pH untuk obat tetes mata harus disesuaikan dengan pH air mata agar tidak menimbulkan iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Suasana pH pada obat tetes mata tersebut disesuaikan dengan kondisi pH manusia agar tidak menimbulkan bahaya. Begitu juga obat suntik, harus disesuaikan dengan pH darah agar tidak menimbulkan alkalosis atau asidosis pada darah.

Dalam bidang obat-obatan misalnya obat tetes mata.

D.   Larutan Penyangga Pada Industri Pembuatan Shampo Bayi
Rambut tersusun dari protein keratin. Ikatan kimia pada protein rambut, antara lain ikatan hidrogen dan ikatan disulfida. Ikatan tersebut stabil pada pH 4,6 – 6,0. pH shampo yang terlalu tinggi atau rendah akan memutuskan ikatan pada protein rambut. Akibatnya, rambut dapat rusak. Shampo dengan pH seimbang mengandung larutan penyangga supaya pH shampo sama dengan pH rambut.
Bayi memiliki rambut yang lebih halus, daripada rambut orang dewasa. Selain itu, kelenjar minyak dan keringat pada kulit kepala bayi belum berfungsi sempurna. Oleh karena itu, shampo bayi harus mengandung sedikit bahan aktif dan memiliki pH seimbang. Alasan lain untuk memilih shampo bayi dengan pH seimbang ialah shampo tidak pedih jika terkena mata karena menggunakan larutan penyangga.














BAB III
PENUTUP

*      SIMPULAN
Dari makalah diatas kita dapat menyimpulkan bahwa:
1.      Adanya larutan buffer ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna.
2.      Larutan penyangga karbonat, hemoglobin dan fosfat, dapat menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar 7,3-7,4. Apabila pH darah lebih dari 7,4 akan mengalami alkalosis, akibatnya terjadi hiperventilasi / bernapas berlebihan. Apabila pH darah kurang dari 7,3 akan mengalami acidosis akibatnya jantung, ginjal ,hati dan pencernaan akan terganggu.
3.      Air ludah dapat mempertahankan pH dalam mulut tetap berada pada kisaran 6,8 karena mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menjaga kerusakan gigi.
4.      Suasana pH pada bidang industri disesuaikan dengan kondisi pH manusia agar tidak menimbulkan bahaya.
5.      Ikatan kimia pada protein rambut, stabil pada pH 4,6 – 6,0. Shampo dengan pH seimbang mengandung larutan penyangga supaya pH shampo sama dengan pH rambut agar rambut tidak rusak.

1 komentar: